TREND DALAM AKUNTANSI – AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perusahaan jasa dan
industri, baik yang berskala besar maupun kecil, membutuhkan baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia yang memadai bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Sumber daya manusia yang
berkualitas sangat berperan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,
mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan, dan menjalankan
strategi bisnis secara optimal.
Bagi suatu perusahaan
secara keseluruhan sumber daya manusia merupakan kekayaan yang sangat berharga. Dengan perencanaan dan pengendalian sumber daya manusia
akan membantu pihak manajemen untuk :
1.
Mengembangkan,
mengalokasikan, menghemat, memanfaatkan, dan mengevaluasi sumber daya manusia
dengan baik dan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
2.
Memudahkan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia
Untuk memanajemen sumber
daya manusia secara baik maka diperlukan informasi tentang sumber daya manusia
yang akurat dan relevan. Akuntansi sumber daya manusia memberikan informasi
kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen mengenai pemenuhan,
pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan penghargaan atas
sumber daya manusia.
Akuntansi sumber daya manusia pada
dasarnya memberikan pandangan berbeda dengan akuntansi konvensional dan memberikan
solusi atas kelemahan-kelemahannya dengan memasukkan nilai manusia dalam
laporan keuangan sebagai unsur aktiva. Adapun faktor biaya yang merupakan
bagian dari pengukuran ini yaitu biaya untuk merekrut, memilih, memperkerjakan,
melatih dan mengembangkan aktiva manusia. Karena itulah akuntansi sumber daya
manusia bukan hanya suatu sistem yang mengukur biaya dan nilai manusia dari
suatu organisasi, tetapi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana me-manage
manusia sebagai sumber daya organisasi. Perusahaan sangat menginginkan
adanya peningkatan kualitas kinerja perusahaan yang ditandai dengan peningkatan
nilai perusahaan.
Peningkatan nilai perusahaan ini dikarenakan perusahaan harus
menghadapi berbagai hal seperti kemajuan teknologi yang selalu berubah,
pembatasan oleh berbagai peraturan pemerintah, penyusutan ketersediaan sumber
daya alam, persaingan nasional dan internasional, tuntutan kelestarian
lingkungan hidup,maupun kegiatan kolektif para karyawan. Salah satu hal yang
dapat dilakukan perusahaan adalah dengan peningkatan sumber daya manusia baik
dari segi kualitas maupun kuantitas perusahaan agar perusahaan dapat unggul
dalam persaingan usaha. Selain itu, perusahaan menginginkan adanya pengurangan
biaya atas merekrut, memilih, memperkerjakan, melatih dan mengembangkan
karyawan karena perusahaan telah mengelola sumber dayanya sejak bekerja di
perusahaan tersebut
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka
perumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1.
Apa pengertian Akuntansi Sumber Daya Manusia ?
2.
Apa saja ruang lingkup Akuntansi Sumber Daya
Manusia?
3.
Apa saja kendala dari penerapan Akuntansi
Sumber Daya Manusia ?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Akuntansi Sumber
Daya Manusia
Perkembangan akuntansi sumber daya manusia tidak lepas
dari dukungan para ilmuwan yang mengkapitalisasikan investasi sumber daya
manusia dan mengelompokkannya pada pos aktiva. Tetapi sementara itu, banyak
pihak yang masih meragukan konsep akuntansi sumber daya manusia dan bahkan menentang
dikelompokkannya akuntansi sumber daya manusia sebagai aktiva. Hal ini terlihat dari praktek pelaporan
keuangan selama ini yang mengabaikan informasi yang sangat penting yaitu
informasi tentang aktiva manusia (human
assets). Perlakuan akuntansi konvensional terhadap pengeluaran-pengeluaran
untuk sumber daya manusia selalu dianggap sebagai beban.
Berikut ini akan
disajikan beberapa pendapat dari pakar
akuntansi yang mendefinisikan akuntansi sumber daya manusia (ASDM) yaitu:
1.
(Matz dan Usry,1988) The process of developing
financial assesments of people or groups of people within organization and
society and of monitoring of these assessments over time. It deals with the
value of investments in human beings and with the related economic results.
2.
(Matz dan Usry,1988) We may define human
resource accounting as the recording, management, and reporting of personel
costs.
3.
(Eric Flamholtz, 1989) Human resource
accounting means accounting for people as an organizational resource. It involves
measuring the costs incurred by business firms and other organizations to
recruit, select, hire, train, and develop human assets.
Dari
beberapa pendapat pakar akuntansi di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi
sumber daya manusia adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penafsiran,
pencatatan, dan pelaporan data tentang sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan, untuk kemudian diinformasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Data yang diukur, dicatat, dan dilaporkan itu adalah data
mengenai pengeluaran untuk sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi.
Keberadaan akuntansi sumber daya
manusia sangat diperlukan bagi pengambil keputusan terutama keputusan tentang
sumber daya manusia itu sendiri. Dengan ASDM, keberadaan manusia di dalam suatu
perusahaan merupakan human assets, bukan
hanya sebagai salah satu faktor produksi saja, tetapi juga sebagai modal dasar
yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Secara singkat,
akuntansi sumber daya manusia mencakup akuntansi untuk manusia sebagai sumber
daya organisasi untuk tujuan akuntansi manajerial dan keuangan.
2.
Ruang lingkup Sumber Daya manusia
Akuntansi sumber daya manusia dibagi terbagi
atas 2 :
a.
Human resources
cost accounting
Akuntansi
sumber daya manusia merupakan pengukuran dan pelaporan biaya yang timbul untuk
pencarian, pengembangan, dan penggantian tenaga kerja sebagai sumber daya
organisasi.Biaya initerbagi atas 2 jenis :
1. Personal cost accounting
Personal
cost accounting merupakan biaya yang berhubungan dengan fungsi
proses manajemen personalia dalam pencarian dan pengembangan sumber daya
manusia.Biaya-biaya ini terdiri dari biaya rekrutmen, seleksi,
wawancara,penempatan, pelatihan, dan kerugian yang dialami oleh perusahaan
karena berkurangnya produktifitas.
2. Human asset accounting
Human
asset accounting berkaitan dengan akuntansi untuk biaya tenaga
kerja sebagai asset, artinya segala biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan
sumber daya manusia tersebut dianggap sebagaiaktiva perusahaan.
b.
Human resources
value accounting
Human resources value accounting merupakan
nilai masa depan yang diharapkan atas jasa seseorang pada masa sekarang.
3.
Kendala penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia
Akuntansi
sumber daya manusia merupakan suatu teori yang masih sering dipertanyakan
keabsahannya. Disatu sisi, sumber daya organisasi tidak akanmendatangkan laba
seperti yang diinginkan oleh perusahaan apabila perusahaan tidak memiliki
sumber daya manusia yang berkompeten untuk mengelolanya.Disisi lain timbul permasalahan
mengenai pendefinisian, pengukuran maupun pengalokasian sumber daya manusia
tersebut.
Perusahaan menginginkan
laba yang maksimal dengan mempergunakan segala sumber daya yang dimilikinya.
Hal ini dilakukan dengan berbagai cara,salah satunya adalah memilih karyawan
yang berkompeten untuk melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya terhadap
perusahaan sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.
Ada juga beberapa ahli yang tidak menyetujui diterapkannya konsep HRA, di
antaranya:
a.
(Gambling,1976) dalam buku Accounting for The Human Factor
Ia berargumentasi
bahwa tidak mungkin untuk memasukkan sumber daya manusia ke dalam neraca
seperti gedung dan bangunan pabrik. Ia juga berpendapat bahwa kapitalisasi atas
biaya rekrut dan pelatihan termasuk dalam problema pengalokasian overhead.
b.
(Mee,1982) dalam buku Accounting for The Human Factor
Ia berargumentasi bahwa human asset tidak dapat diuraikan dari
elemen-elemen yang lain dari suatu organisasi yaitu pegawai berinteraksi dan
mencapai efektivitas. Ia juga menambahkan bahwa suatu organisasi tidak dapat
mengontrol manusia sama halnya dengan mengontrol asset fisik.
BAB III
PENUTUP
C.
KESIMPULAN
Bagi suatu perusahaan secara
keseluruhan sumber daya manusia merupakan kekayaan yang sangat berharga.
Kehilangan atau kepindahan sumber daya manusia yang profesional bagi suatu
perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal tersebut akan membuang
biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina atau mendidik sumber
daya manusia yang diperolehnya itu. Kerugian lainnya adalah hilangnya
kesempatan memanfaatkan sumber daya manusia tersebut untuk meningkatkan
keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan yang mungkin dapat juga mengancam
kelangsungan hidup perusahaan yang belum mempunyai sistem perekrutan serta
pendidikan sumber daya manusia yang baik.
D. BIBLIOGRAPHY